Senin, Juni 06, 2022

Menghafal Al-Qur'an Menurut Pengalaman Saya Pribadi Part 2 | Ailine


<< Tampilkan Halaman Sebelumnya

Bantuan Tambahan

Setelah kerja keras, mandi keringat, banting tulang otot kawat tulang besi.

Maka usaha terakhir yang tidak boleh di abaikan adalah minta bantuan.

Caranya dengan menambah asupan gizi lewat Istighfar, Sholawat, dan Doa.

Usahakan lah memperbanyak beristighfar.

Untuk menghapus semua awan gelap yang menghambat otak kita dalam menghafal.

Dan membuka lumpur yang menutupi ingatan kita dari mengingat ayat-ayat Al-Quran.

Selanjutnya bersholawat lah kepada Baginda Nabi Muhammad Saw.

Karena sebab beliau lah kita bisa menghafal Al-Quranul Karim.

Sholawat nya terserah saja, yang mana yang Anda suka.

Tapi akan lebih baik lagi kalau Sholawat khusus untuk menghafal Al-Quran :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰی اٰلِهِ وَصَحْبِهِ صَلَاۃً اَنَالُ بِسِرِّهَا حِفْظَ الْقُرْآنِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَارْزُقْنِيْ مِنْهُ عِلْمًا مُنِيْرًا وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Menghafal Al-Qur'an Menurut Pengalaman Saya Pribadi Part 2 | Ailine

Di baca setiap kali hendak menghafal Al-Quran.

Dan terakhir di tutup dengan Doa.

Mintalah kepada Allah Swt agar selalu diberikan Taufiq, Hidayah, dan Inayahnya.

Dan memohon agar mendapat kemudahan dalam menghafal.

Baik dari segi kuat ingatan, tekad yang kokoh, dan kelapangan dalam segala hal.

Doa agar kuat ingatan : 
اَللّٰهُمَّ اجۡعَلْ نَفْسِيْ نَفْسًا طَيِّبَةً مُطْمَئِنَّةً طَائِعَةً حَافِظَةً تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ وَتَرْضٰی بِقَضَائِكَ وَتَخْشَاكَ حَقَّ خَشْيَتِكَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Menghafal Al-Qur'an Menurut Pengalaman Saya Pribadi Part 2 | Ailine
Menghafal Al-Qur'an Menurut Pengalaman Saya Pribadi Part 2 | Ailine

Dibaca 40 kali sehari semalam (Dosis 1 x 24 jam).


Beberapa Nasehat :


Ikhlas

Ikhlas ini adalah sepaling penting Inti Dasar (basic core) yang akan menolong untuk menghafal Al-Qur'anul Karim.

Karena Hafidzul Qur'an itu adalah orang yang mendapat Amanah untuk menyandang Wahyu yang turun kepada Rasulullah SAW.

Secara logika, bagaimana mungkin hati yang keruh bisa ditempati oleh sesuatu yang sangat mulia ?

Tempat yang mulia untuk sesuatu yang mulia dan tempat yang hina untuk sesuatu yang hina.

Oleh karenanya, selama tidak bisa menetapkan "Ikhlas" karena Allah Swt dalam menghafal.

Maka selama itu pula hati akan selalu kotor.

Dalam hati yang kotor, sudah pasti Al-Qur'an yang mulia hanya akan numpang singgah sebentar.

Memilih Waktu dan Tempat

Pilihlah waktu dan tempat yang tepat. Usahakan lah menghafal di waktu yang otak dan tubuh merasa segar.

Janganlah menghafal di waktu dan tempat yang sangat panas.

Logikanya ya, bermalas-malasan di tempat seperti itu saja tidak enak.

Apalagi kalau sambil berjuang banting otak.

Waktu yang mudah untuk menghafal Al-Qur'an itu biasanya adalah di waktu tahajjud dan di pagi hari.

Dan Tempat yang paling bagus secara Valid No debat adalah Masjid.

Manfaatkan Teknologi

Sering-seringlah memutar Mp3 atau Video Al-Qur'an dan pilihlah bacaan dari Qori yang Anda suka.

Ini sangat mudah tetapi efektif.

Anda tidak perlu fokus, yang penting adalah telinga dapat mendengarkan lantunan ayat.

Dengan kata lain bisa dilakukan di saat Anda sibuk sekalipun.

Tujuannya adalah agar lantunan ayat yang kita dengar terngiang-ngiang di otak.

Atau bisa disebut Menghafal Secara Otomatis.

Hindari Tidak Sabaran

Jangan berpindah menghafalnya ke ayat atau surah selanjutnya jika hafalan masih belum matang (Mutqin).

Bersabarlah dulu untuk mengulang kembali beberapa kali.

Karena hafalan yang sifatnya baru itu sangat rawan untuk dilupakan.

Bahkan lebih terkesan hanya numpang singgah sebentar.

Menghafalnya sesuai urutan, jangan loncat-loncat dari satu ayat ke ayat yang lain.

Hanya karena ingin menghafal ayat yang mudah terlebih dahulu.

Gunakan Mushaf Abadi

Maksudnya Al-Quran satu-satunya setia selamanya. Jangan gonta-ganti seenak jidat.

Sebelum memulai menghafal, pilihlah 1 buah Al-Qur'an yang kita suka, dan jangan mengganti dengan Al-Qur'an yang lain.

Karena menghafal itu adalah mengingat, dan biasanya cara otak kita mengingat adalah secara detail.

Seperti bentuk huruf, warna, posisi, dan bahkan noda yang ada pada lembarannya hehe.

Otomatis jika berganti dengan Al-Qur'an yang lain sedikit banyaknya hafalan akan saling ter-jiplak.

Mengintip Tafsir

Membaca tafsir ayat untuk mengetahui sebab turun ayat dan makna yang tersembunyi.

Hal ini sangat menolong dalam menghafal.

Karena memberi warna yang lain pada ingatan kita, tidak berwarna datar itu-itu saja.

Tidak hanya berwarna Biru.

Tetapi bisa bervariasi menjadi Toska, Safir, Aquamarine, Denim, Pirus, Azure, Sky Blue, Navy Blue dan lain-lain.

Tidak hanya berwarna Merah.

Tetapi bisa bervariasi menjadi Ruby, Rose, Lilac, Maroon, Carmine, Crimson, Scarlet dan lain-lain.

Memberi Tanda Pada Ayat-ayat Serupa (Mutasyabihat)

Kesulitan lain dalam menghafal adalah banyaknya ayat yang mirip.

Bahkan sangat mirip, kadang perbedaannya hanya pada satu huruf.

Jadi untuk memudahkannya kita bisa memberi tanda pada lafadz ayat tersebut.

Misalkan diberi garis di bawahnya, diberi tanda kurung.

Atau langsung hurufnya yang di beri tanda menggunakan spidol stabilo.

Ini cukup penting, untuk mencegah otak pusing dalam mengingat ayat-ayat serupa (Mutasyabihat) tersebut.

Seringkali para Hafidzul Qur'an itu baca ayatnya tidak kenal mana yang kepala mana yang ekor.

Apalagi kalau sedang tidak fokus. Baca ayatnya sambil melamun atau menghayal.

Alhasil Surah yang satu nyambung ke Surah yang lain. Bacanya itu yah bisa dibilang ngelantur.

Berteman Dengan Makhluk Serupa

Carilah teman sesama Hafidzul Qur'an, untuk bergantian dalam melantunkan dan mendengarkan hafalan.

Efeknya sangat besar, diantaranya yaitu membuat lapar nafsu kita dalam menghafal.

Ada rival untuk menggerakkan roh semangat.

Melipat gandakan sifat yang bernama rajin, giat, dan tekun didalam diri kita.

Karena sifat manusia itu normal nya adalah mengikuti Tren viral yang ada.

Semakin Booming maka semakin merasa rugi atau merasa terkucil jika tidak ikut-ikutan.

Membangkitkan Motivasi

Sering-seringlah shalat berjamaah dibelakang imam Hafidzul Qur'an.

Biasanya kita sebagai makmum jika mendengar imam membaca surah yang sedikit berbeda.

Muncullah perasaan yang wow terhadap imam tersebut.

Sebenarnya itulah perasaan yang akan mendorong kita untuk bisa seperti imam tersebut.

Perasaan kuat untuk menjadi seorang Hafidzul Qur'an.

Dengan kata lain perasaan yang kita butuhkan disaat kita sedang berjuang.

Akhirnya, saya sudahi sampai disini untuk artikel kali ini.

Silahkan di Share kepada teman-teman yang lain untuk tambahan penyemangat dalam perjuangan menghafal Al-Quran.

Alhamdulillah, semoga bermanfaat untuk kita semua, Amiin Ya Robbal 'alamin.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Menghafal Al-Qur'an Menurut Pengalaman Saya Pribadi Part 2 | Ailine

0 Komentar Untuk "Menghafal Al-Qur'an Menurut Pengalaman Saya Pribadi Part 2 | Ailine"