Senin, Juni 06, 2022

Menghafal Al-Qur'an Menurut Pengalaman Saya Pribadi | Ailine

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada sekelumit, secercah, sepotong artikel ini ( tidak sampai 10 halaman 😅 ) saya ingin berbagi pengalaman tentang "Menghafal Al-Qur'anul Karim".

Pengalaman yang saya maksud disini adalah :

  • Gejolak Perasaan dalam menghadapi beratnya tekanan mental.
  • Kesulitan-kesulitan yang harus diatasi.
  • Inisiatif-inisiatif untuk memperoleh kemudahan.

Kembali ke pembahasan.

Menghafal Al-Qur'an itu ternyata sangat sulit, diperlukan lebih dari sekedar "Keinginan" saja.

Kita harus punya tekad yang kuat dan kerja keras tanpa mengenal lelah.

Tidak bisa setengah-setengah.. dan itulah faktanya.

Dengan fakta tersebut maka Penghafal Al-Qur'an itu akhirnya terbagi menjadi 2 (dua) bagian :

1. Penghafal Al-Qur'an yang bisa fokus

Karena tidak ada atau lebih sedikit tugas dan beban selain menghafal Al-Qur'an.

Contohnya seperti anak Pesantren Tahfidzul Qur'an, pengangguran 😣, atau orang yang pekerjaannya ringan.

2. Penghafal Al-Qur'an yang kurang fokus.

Karena banyaknya tugas dan beban yang harus dihadapi.

Contohnya seperti mengurus keluarga, usaha, dan urusan kehidupan lainnya.

Mereka ini kebanyakannya adalah orang yang telah berkeluarga atau full dalam pekerjaan.

Kalau misalkan posisi anda adalah seseorang yang tidak banyak beban.

Ya jelas lebih mudah untuk menyelesaikan menghafal Al-Qur'an.

Tetapi, kalau posisi anda adalah sebaliknya bagaimana ? Tentu akan sangat sulit.

Jadi pertanyaannya adalah...

Mungkinkah dengan banyaknya beban seperti itu masih bisa menyelesaikan menghafal Al-Quran ?

Jawaban nya adalah Ya Bisa.

Walaupun perlu waktu lebih lama di bandingkan penghafal Al-Quran yang beban hidupnya lebih ringan.

Seperti kata-kata yang sering kita dengar "Lebih Baik Terlambat Daripada Tidak Sama Sekali".

Lagipula tujuan kita dalam menghafal Al-Quran itu bukan balapan dengan penghafal Al-Quran yang lain kan ?

Siapa yang lebih dulu selesai dia yang menang.

Tetapi satu-satunya tujuan atau niat kita adalah berusaha dalam meraih keridhaan Allah Swt.

Yang artinya kita sebenarnya punya waktu untuk menghafal Al-Quran seumur hidup.

Maka dari itu selagi hidayah kita dalam menghafal Al-Quran masih ada.

Manfaatkan lah untuk terus-menerus menghafal Al-Quran.

Jangan ada kata putus asa hingga menyelesaikan menghafal 30 Juz Al-Quran secara sempurna (Mutqin).

Menghafal Al-Qur'an Menurut Pengalaman Saya Pribadi | Ailine

Saya akan bagikan beberapa hal penting tentang apa saja yang harus di perhatikan saat menghafal Al-Quran.

Sangat Penting

Pastikan Anda mempunyai Al-Qur'an
Muahahahahaha... 😂

Waktu Untuk Menghafal

Waktu menghafal nya itu lebih baik ditentukan dengan jadwal.

Dalam 1 hari kira-kira berapa banyak waktu kosong yang Anda punya.

Yang pada jam kosong tersebut Anda bisa konsentrasi untuk menghafal.

Misalkan setelah shalat Zhuhur Anda punya waktu 5 menit.

Dan setelah shalat Isya juga 5 menit (contoh super sibuk).

Artinya dalam 1 hari Anda punya waktu menghafal sebanyak 10 menit.

Pertanyaannya apakah 10 menit itu sedikit ?

Tidak.. karena yang kita bicarakan adalah menghafal secara terus-menerus.

Bahkan perlu Anda tahu.

10 menit tersebut sebenarnya sudah sangat berat untuk dilakukan secara rutin setiap harinya.

Jadi intinya, berapapun waktu yang Anda punya untuk menghafal Al-Quran tolong jangan diremehkan.

Karena waktu sangatlah berharga.

Jadi setelah selesai mengatur jadwal untuk menghafal.

Selanjutnya Anda harus tetapkan di dalam hati bahwa di waktu tersebut Wajib untuk menghafal Al-Quran.

Supaya nantinya Anda bisa menghafal Al-Quran secara konsisten.

Perlu diketahui.

Fungsi dari mengatur jadwal tersebut adalah sebagai tameng.

Tameng dari segala bisikan-bisikan yang mungkin akan Anda dengar, seperti :

  • "Nanti dulu, masih tanggung"
  • "Tunda deh, besok saja"
  • "Badan capek banget hari ini, lebih baik istirahat"
  • "Malas ah, gak ada yang maksa juga"

Nafsu kita itu selalu ingin yang praktis dan gampang.

Kalau menghafalnya tanpa jadwal atau lebih tepatnya waktunya asal-asalan.

Alhasil akan lebih banyak waktu yang terbuang sia-sia daripada yang bermanfaat.

Berapa Porsi

Saya beri saran dengan 2 cara :

1. Dalam 1 hari tetapkan berapa baris yang harus di hafal.

2. Dalam 1 hari tetapkan berapa menit waktu untuk menghafal.

Misalkan 10 menit dalam 1 hari, artinya berapa baris pun yang didapat tidak masalah.

Terserah mau banyak ataupun sedikit, asalkan 10 menit.

Gunakan timer pada jam tangan atau Hp jika ingin perhitungan nya secara detail.

Tidak usah banyak-banyak, menghafalnya cukup sedikit saja dalam 1 harinya.

Kalau terlalu banyak, bisa saya jamin hafalan Anda akan berhenti di tengah-tengah jalan.

Karena pekerjaan yang terus-menerus di lakukan atau yang terus-menerus terulang.

Walaupun sedikit itu akan terasa sangat berat.

Makanya agar bisa menghafal terus-menerus, cukup dengan sedikit porsi saja per harinya.

Cara dan Trik Menghafalnya

Silahkan ambil dan pelajari pada artikel sebelah :
Perhatikan Tajwidnya

Di saat kita menghafal, usahakan membacanya dengan teliti, baik hurufnya, panjang pendeknya, dan lain-lain.

Silahkan cek bacaan Anda kepada Guru/Ustadz yang mahir Ilmu Tajwid.

Agar bisa memastikan bahwa tidak ada lagi bacaan Anda yang keliru.

Kenapa hal ini harus sedemikian telitinya ?

Karena lebih mudah memperbaiki bacaan sewaktu menghafal.

Dibandingkan dengan merubah bacaan yang telah tertanam di otak kita nanti.

Disebabkan sulitnya dalam merubah suatu kebiasaan.

Lagipula Al-Quran itu dipelihara Allah Swt sampai hari kiamat.

Dengan kata lain, jika ada kesalahan dalam membaca Al-Quran walaupun hanya satu huruf.

Maka bacaan Anda akan sedikit kacau pada ayat-ayat yang selanjutnya.

Atau Anda akan merasakan di dalam hati bahwa ada yang terasa janggal.

Di tambah lagi, membaca Al-Quran tidak boleh ada kesalahan walaupun hanya satu huruf.

Karena bisa berakibat fatal seperti merubah makna yang terkandung.

Mengulang Hafalan (Murajaah)

Yang ini sangat, sangat, sangat penting.

Ironisnya, kebanyakan para penghafal Al-Quran lengah dan lalai dalam menghadapi tugas yang satu ini.

Sementara kunci kesuksesan dalam menghafal Al-Quran justru adalah mengulang hafalan tersebut.

Kalau hafalan itu tidak di ulang kembali maka jelas sekali hasilnya di kemudian hari nanti adalah zonk.

Karena otak kita itu dalam hal mengingat.

Rata-rata kemampuannya cuma level menengah atau menengah ke atas.

Bukan otak dengan IQ yang sangat tinggi atau genius.

Di samping itu, kalau cuma menghafal saja dan hafalannya tidak di ulang.

Lama-kelamaan kita akan merasakan yang namanya putus asa.

Bagaimana tidak, menghafal sudah sangat banyak.

Tapi hafalan tersebut hilang entah kemana dan akhirnya harus menghafal dari awal kembali.

dan jika hal ini terus-menerus terulang.

Bisa dipastikan keputusasaan dalam menghafal Al-Qur'an akan datang.

Bantuan Tambahan

Setelah kerja keras, mandi keringat, banting tulang otot kawat tulang besi.

Maka usaha terakhir yang tidak boleh di abaikan adalah minta bantuan.

Caranya....

Menghafal Al-Qur'an Menurut Pengalaman Saya Pribadi | Ailine

0 Komentar Untuk "Menghafal Al-Qur'an Menurut Pengalaman Saya Pribadi | Ailine"