DMCA.com Protection Status
Ailine
Logo Blog Islami Ailine - Motivasi, Doa, dan Tips Sehari-hari

Air Habis, Hidup Goncang: 7 Cara Hemat Air yang Harus Kamu Lakukan Sekarang

7 Cara Hemat Air yang Gak Bikin Hidup Kamu Kering

Air adalah berkah luar biasa yang sering kali kita anggap remeh.

Padahal, kalau kita kehabisan air, hidup bisa langsung berantakan. Mau masak susah, mandi apalagi, belum lagi wudhu.

Menutup keran air untuk menghemat penggunaan air harian di rumah
Image by Dirk Wohlrabe from Pixabay

Nah, kali ini kita akan bahas 7 cara hemat air yang insya Allah bermanfaat, praktis, dan tetap bikin hidup kamu segar!

1. Jangan Biarkan Keran Mengalir Sendiri

Menutup keran air untuk menghemat penggunaan air harian di rumah
Image by HeungSoon from Pixabay

Ini salah satu kebiasaan kecil yang tanpa sadar sering kita lakukan.

Lagi gosok gigi, sabunan, atau cuci piring, keran dibiarkan menyala terus.

Air ngalir begitu saja, padahal yang kita pakai cuma sesekali. Sisanya? Ya, ikut hanyut bersama dosa mubazir yang diam-diam mengalir juga.

Coba bayangkan: satu keran yang terbuka bisa menghabiskan berapa liter air per menit.

Kalau kamu sikat gigi selama 3 menit tanpa mematikan keran, itu udah kayak nyiram 1 ember penuh ke saluran pembuangan tanpa manfaat.

Sungguh menyedihkan kalau air sebanyak itu hanya jadi “Bunyi Latar” saat kita bengong.

Dalam Islam, kita bahkan dianjurkan hemat air meskipun wudhu di sungai.

Nabi ï·º mengajarkan betapa pentingnya tidak berlebihan, sekalipun sumber daya tampak melimpah.

Artinya, hemat itu bukan karena langka saja, tapi karena itu bentuk adab terhadap nikmat.

Jangan sampai kita seperti orang kaya yang sombong, menyia-nyiakan rezeki karena merasa takkan habis.

Menutup keran itu kecil, tapi pahalanya bisa besar.

Lucunya, kita kadang lebih peduli sama kuota internet ketimbang liter air. Kuota 2GB bisa bikin kita mikir dua kali sebelum nonton video kualitas HD.

Tapi air yang nyata-nyata keluar terus, gak dipikir sama sekali.

Ironi zaman digital: takut buffering, tapi gak takut boros berkah.

  • Lagi sabunan? Tutup dulu kerannya.
  • Lagi gosok gigi? Basahi sikat, matikan air, baru nyalakan lagi saat berkumur.
  • Lagi cuci piring? Gunakan baskom penampung air agar lebih terkontrol.
Latih diri. Biasakan. Jangan biarkan air ngalir kayak hatimu pas nungguin chat dibalas, gak jelas, penuh harap, dan ujung-ujungnya... sia-sia.

2. Pilih Alat Mandi yang Efisien

Kalau kamu punya shower yang hemat air dan bisa diatur tekanannya, justru itu bisa lebih efisien dibanding pakai gayung.

Kenapa? Karena arah semprotan shower bisa langsung dituju ke bagian tubuh yang perlu dibersihkan, jadi air nggak kemana-mana.

Tapi kalau masih pakai gayung, tetap bisa hemat kok, asal nggak diguyur berkali-kali sambil mikirin masa depan.

3. Wudhu yang Sunnah, Bukan yang Banjir

Nabi Muhammad ï·º hanya menggunakan sekitar satu mud (kurang lebih 675 ml atau 0,675 liter) untuk wudhu.

Kalau beliau sudah contohkan dan bisa, masa kita harus pakai 3 liter? Coba latih diri wudhu dengan takaran yang cukup. Biar berkah, bukan biar becek.

4. Siram Tanaman dengan Air Bekas Cucian Beras

Air cucian beras itu bukan cuma buat dibuang. Kamu bisa pakai buat siram tanaman. Selain hemat air, tanamanmu juga dapat nutrisi alami.

Iya, yang ini bukan mitos emak-emak, ini beneran praktik irit yang cerdas.

Baca juga: Tiba-Tiba Gatal dan Ruam? Jangan Panik, Tiga Ramuan Alami Ini Bisa Jadi Penolongmu

5. Periksa Bocoran Kecil Sebelum Jadi Tagihan Besar

Menutup keran air untuk menghemat penggunaan air harian di rumah
Image by Steve Buissinne from Pixabay

Bocoran di kran, pipa, atau selang bisa nyedot air tanpa kita sadar. Cek secara rutin.

Kadang cuma tetes-tetes kecil, tapi kalau 24 jam terus-menerus? Bisa kayak pulsa habis padahal gak nelpon siapa-siapa.

6. Cuci Pakaian Sekaligus Banyak

Menutup keran air untuk menghemat penggunaan air harian di rumah
Image by AlchemillaMollis from Pixabay

Jangan cuci satu kaos satu celana doang, buang-buang air (dan energi juga!).

Tunggu sampai pakaian cukup banyak, baru cuci. Mesin cuci pun akan lebih efisien digunakan, dan air pun tidak mubazir.

7. Edukasi Keluarga, Bukan Cuma Diri Sendiri

Hemat air bukan tugas satu orang. Ajak anak-anak, pasangan, bahkan pembantu rumah tangga untuk ikut hemat.

Bisa sambil game kecil: “Siapa yang paling sedikit pakai air buat wudhu hari ini?”

Sedikit bukan berarti pelit. Hemat itu bijak.

Kita hidup di negara yang musim kemaraunya bisa datang panjang dan tiba-tiba.

Beberapa daerah bahkan harus bergiliran air bersih karena debit sungai menyusut, sumur warga mengering, dan PDAM cuma bisa pasrah.

Dalam kondisi begitu, setetes air pun bisa jadi rebutan.

Dan lucunya, saat itu baru kita sadar: “Oh iya, kemarin-kemarin gue nyuci motor pakai dua ember padahal cuma berdebu dikit.”

Krisis air bukan cuma masalah negeri tandus di Afrika. Di Indonesia sendiri, kota besar pun pernah mengalami darurat air bersih.

Jadi, jangan merasa aman hanya karena hari ini air ngalir lancar.

Bisa jadi, tahun depan atau bulan depan, kita yang harus antri bawa galon.

Kalau dari sekarang kita tidak membiasakan diri hemat, maka kita akan jadi orang pertama yang panik saat sumur mulai seret dan air PDAM berubah warna kayak es teh.

Saat itulah semua orang berlomba-lomba beli toren, galon, bahkan air isi ulang mahal. Tapi... kenapa harus tunggu krisis baru sadar?

Kalau semua umat Islam benar-benar mengikuti ajaran Nabi dalam urusan air, dunia ini bisa jauh lebih lestari. Karena Islam itu rahmat, termasuk dalam penggunaan sumber daya alam.

Baca juga: Jangan Tunggu Stroke Menyerang: Sunnah Nabi Ini Bisa Menyelamatkan Hidupmu

Q: Apakah hemat air berarti tidak boleh mandi lama-lama?
A: Boleh mandi lama, asal airnya tidak berlebihan dan ada kebutuhan tertentu. Tapi kalau cuma ngelamun sambil nyiram kepala selama 15 menit, ya itu namanya mubazir.

Q: Air wudhu yang jatuh ke ember, boleh dipakai lagi?
A: Menurut mayoritas ulama, air musta’mal (air bekas wudhu) yang suci tapi tidak menyucikan, boleh digunakan untuk hal lain seperti siram tanaman, bahkan untuk minum (dengan catatan tidak merasa jijik), tapi tidak boleh dan tidak sah untuk wudhu ulang.

Jadi, yuk kita mulai dari hal kecil. Hemat air bukan sekadar hemat tagihan, tapi bagian dari iman.

Bagikan artikel ini jika bermanfaat. Atau tulis pendapatmu di kolom komentar ya!

Posting Komentar